Pakar kesehatan memperingatkan bahwa kejadian yang terjadi setelah pemberian vaksin perlu dikaji lebih dalam. Salah satu contoh yang sering dibicarakan adalah kejadian trombosis dengan sindrom trombositopenia trombotik (TTS) yang terjadi setelah pemberian vaksin AstraZeneca.
TTS adalah kondisi langka yang terjadi ketika terjadi pembentukan gumpalan darah yang tidak normal di dalam pembuluh darah. Beberapa negara, termasuk Indonesia, telah memberhentikan sementara penggunaan vaksin AstraZeneca karena adanya laporan kejadian TTS yang terjadi setelah vaksinasi.
Menurut pakar kesehatan, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk memahami faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya TTS setelah pemberian vaksin. Hal ini penting untuk memastikan keamanan dan efektivitas vaksin bagi masyarakat.
Pakar juga menekankan pentingnya komunikasi yang jelas dan transparan dari pihak otoritas kesehatan terkait kejadian TTS ini. Informasi yang akurat dan dapat dipercaya akan membantu masyarakat memahami risiko dan manfaat vaksinasi.
Meskipun terjadi kejadian langka seperti TTS, pakar kesehatan tetap menekankan pentingnya vaksinasi untuk melindungi diri dan orang lain dari penyakit yang dapat mengancam jiwa seperti COVID-19. Vaksin tetap merupakan salah satu cara terbaik untuk mengakhiri pandemi ini.
Dengan melakukan penelitian lebih lanjut dan memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat, diharapkan kejadian TTS setelah vaksinasi dapat diminimalkan dan keamanan vaksin tetap terjaga. Semua pihak perlu bekerja sama untuk memastikan bahwa vaksinasi dapat dilakukan secara aman dan efektif bagi seluruh masyarakat.