Obesitas awal pada anak mengurangi setengah harapan hidup

Obesitas pada anak merupakan masalah kesehatan yang semakin meningkat di Indonesia. Menurut data Kementerian Kesehatan, prevalensi obesitas pada anak usia 5-12 tahun mencapai 12,8%. Hal ini menjadi perhatian serius karena obesitas pada anak dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang berdampak buruk pada kualitas hidup anak tersebut.

Salah satu dampak yang paling serius dari obesitas pada anak adalah pengurangan setengah harapan hidup. Sebuah studi yang dilakukan oleh British Medical Journal menemukan bahwa anak yang mengalami obesitas sejak usia dini memiliki risiko kematian dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang memiliki berat badan normal. Hal ini disebabkan oleh berbagai komplikasi kesehatan yang dapat terjadi akibat obesitas, seperti diabetes, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan penyakit hati.

Selain itu, obesitas pada anak juga dapat berdampak pada kualitas hidup anak tersebut. Anak yang mengalami obesitas cenderung mengalami masalah psikologis, seperti rendah diri, depresi, dan stres. Mereka juga rentan mengalami diskriminasi dan bullying di lingkungan sekolah atau masyarakat.

Untuk mencegah obesitas pada anak, penting bagi orangtua dan masyarakat untuk memberikan pola makan sehat dan mendorong anak untuk beraktivitas fisik secara teratur. Selain itu, edukasi tentang pentingnya menjaga berat badan ideal sejak usia dini juga perlu ditingkatkan.

Dengan melakukan langkah-langkah preventif tersebut, diharapkan prevalensi obesitas pada anak dapat ditekan dan setengah harapan hidup anak-anak Indonesia dapat meningkat. Mari bersama-sama berkomitmen untuk memberikan pola hidup sehat bagi anak-anak kita demi masa depan yang lebih baik.