Menurut laporan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setengah dari populasi dunia mengalami kekurangan mikronutrien. Mikronutrien adalah zat-zat yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah kecil untuk menjaga kesehatan dan fungsi tubuh yang optimal. Beberapa contoh mikronutrien yang penting bagi tubuh manusia antara lain adalah vitamin, mineral, dan asam amino.
Kekurangan mikronutrien dapat berdampak buruk pada kesehatan tubuh, seperti menurunkan daya tahan tubuh, mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak-anak, serta meningkatkan risiko penyakit kronis seperti anemia, kekurangan vitamin A, dan gangguan kognitif. Kondisi ini dapat terjadi karena kurangnya asupan makanan yang mengandung mikronutrien, diet yang tidak seimbang, atau masalah penyerapan nutrisi dalam tubuh.
Di Indonesia sendiri, kekurangan mikronutrien masih menjadi masalah kesehatan yang serius. Menurut data Kementerian Kesehatan Indonesia, sekitar 37% balita mengalami stunting akibat kurang gizi, dan 35% wanita usia subur mengalami anemia akibat kekurangan zat besi. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak masyarakat yang belum mendapatkan asupan mikronutrien yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh mereka.
Untuk mengatasi masalah kekurangan mikronutrien, diperlukan upaya yang komprehensif dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah, lembaga kesehatan, masyarakat, hingga sektor swasta. Pendidikan tentang pentingnya konsumsi makanan bergizi, promosi pola makan yang sehat dan seimbang, serta pemberian suplemen mikronutrien bagi kelompok rentan seperti anak-anak, ibu hamil, dan lansia merupakan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah kekurangan mikronutrien.
Selain itu, peran pemerintah dalam menyediakan akses terhadap makanan bergizi dengan harga terjangkau, memperbaiki sistem distribusi pangan, serta meningkatkan ketersediaan pangan yang kaya akan mikronutrien juga sangat penting. Dengan upaya bersama, diharapkan masalah kekurangan mikronutrien dapat diminimalkan sehingga masyarakat dapat hidup sehat dan produktif.