Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, mengungkapkan bahwa penyebaran wisatawan di Bali belum merata. Hal ini disampaikan saat kunjungannya ke pulau Dewata tersebut pada akhir pekan lalu.
Menurut Menparekraf, sebagian besar wisatawan yang datang ke Bali cenderung berkumpul di daerah-daerah tertentu seperti Kuta, Seminyak, dan Ubud. Sementara itu, destinasi wisata lain di Bali yang tidak terlalu terkenal masih belum mendapatkan perhatian yang cukup dari para wisatawan.
Menparekraf menilai bahwa penyebaran wisatawan yang tidak merata ini dapat menjadi masalah dalam jangka panjang. Selain dapat menimbulkan ketimpangan ekonomi antara daerah-daerah yang ramai wisatawan dan yang tidak, hal ini juga dapat menimbulkan masalah lingkungan dan kelestarian budaya.
Untuk mengatasi masalah ini, Menparekraf telah berencana untuk melakukan berbagai langkah strategis. Salah satunya adalah dengan mengembangkan destinasi wisata alternatif di Bali yang belum terlalu terkenal namun memiliki potensi yang besar.
Menparekraf juga akan meningkatkan promosi dan pemasaran destinasi wisata yang belum terlalu terkenal tersebut agar dapat menarik perhatian wisatawan. Selain itu, pihaknya juga akan bekerja sama dengan pemerintah daerah dan pelaku pariwisata setempat untuk mengembangkan infrastruktur pariwisata dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada wisatawan.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan penyebaran wisatawan di Bali dapat menjadi lebih merata sehingga dapat memberikan manfaat ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat setempat. Selain itu, diharapkan juga dapat meningkatkan keberlanjutan pariwisata di Bali serta melestarikan budaya dan lingkungan di pulau Dewata tersebut.