Dokter ungkap perbedaan alergi susu dan intoleransi laktosa pada anak

Alergi susu dan intoleransi laktosa seringkali disalahartikan sebagai kondisi yang sama, namun sebenarnya keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. Untuk itu, penting bagi orangtua untuk memahami perbedaan antara kedua kondisi ini agar dapat memberikan penanganan yang tepat kepada anak-anak mereka.

Dokter anak Dr. Siti Nurul Hidayah menjelaskan bahwa alergi susu adalah reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap protein susu, sedangkan intoleransi laktosa adalah ketidakmampuan tubuh untuk mencerna gula susu yang disebut laktosa. Kedua kondisi ini memiliki gejala yang berbeda dan memerlukan penanganan yang berbeda pula.

Gejala alergi susu umumnya meliputi ruam kulit, gatal-gatal, sesak napas, muntah, diare, dan bahkan reaksi alergi yang lebih serius seperti anafilaksis. Sementara pada intoleransi laktosa, gejalanya biasanya meliputi perut kembung, diare, dan kram perut setelah mengkonsumsi produk susu.

Dr. Siti juga menekankan pentingnya diagnosis yang tepat untuk mengidentifikasi apakah anak mengalami alergi susu atau intoleransi laktosa. Tes darah dan tes kulit biasanya dilakukan untuk mendiagnosis alergi susu, sedangkan tes hidrogen napas dapat memastikan intoleransi laktosa.

Untuk penanganan alergi susu, dokter biasanya akan merekomendasikan untuk menghindari konsumsi produk susu dan memberikan pengganti susu yang aman bagi anak. Sedangkan untuk intoleransi laktosa, dokter akan menyarankan untuk mengurangi konsumsi produk susu atau menggunakan suplemen enzim laktase.

Dengan memahami perbedaan antara alergi susu dan intoleransi laktosa, orangtua dapat memberikan penanganan yang tepat dan mencegah timbulnya komplikasi yang lebih serius pada anak-anak mereka. Konsultasikan dengan dokter anak jika anak mengalami gejala-gejala yang mencurigakan untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.